Senin, 16 April 2012

Pada Suatu Ketika, Jakarta Diinvasi TRANSFORMERS !

INDONESIA - Siapa bilang animator anak negeri tidak bisa bersaing dengan studio animasi luar macam Pixar? Sebelum memberikan vonis seperti itu, sebaiknya kamu tonton dulu sebuah film animasi pendek yang berjudul cukup unik, Pada Suatu Ketika ini. Pada Suatu Ketika ini dibuat oleh sekelompok animator asal Solo yang menamakan diri mereka Lakon Animasi.
Pada Suatu Ketika mengisahkan keadaan kota Jakarta yang tengah kacau balau terkena invasi alien. Memang, jika dilihat sepintas, beberapa elemen film box office cukup kental menghiasi film animasi pendek ini, mulai dari piring terbang ala District 9, hingga Bajaj yang bisa berubah bentuk menjadi robot ala Transformers!
Saya pribadi menganggap, bahwa animasi hasil karya Lakon Animasi ini layak disandingkan dengan hasil karya studio animasi internasional. Bayangkan, pasti sulit untuk membuat sebuah animasi perubahan dari bajaj menjadi sebuah robot Transformers. Belum lagi mimik-mimik karakternya, yang sedikit mengingatkan saya kepada gaya animasi dari film UP.
Oiya, untuk saat ini memang Lakon Animasi baru merilis episode pertamanya saja yang hanya berdurasi sekitar empat menit. Untuk episode keduanya, mereka menjanjikan akan merilis pada tahun 2012. Film animasi pendek ini terlihat cukup menjanjikan. Bahkan, film animasi ini sampai menarik perhatian sebuah website film luar negeri  yang bernama Twitchfilm.
Penasaran dengan bagaimana kualitas animasinya? Simak deh video resminya yang diunggah lewat website Youtube ini:


Bagaimana? Bagus kan? Makanya Ayo kita dukung terus karya anak negeri!

Rusia Tawarkan PLTN Terapung

INDONESIA - MICOM: Menanggapi kemungkinan kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diajukan Wakil Ketua Parlemen Rusia Yasev Valery, Menlui RI Marty Natalegawa dan Menlu Rusia Sergey V Lavrov sudah membahas kemungkinan tersebut dalam pertemuan diplomatik kedua negara di Moskow Jumat (15/10).

Menurut keterangan Marty di Jakarta, Selasa (19/10), Rusia mengajukan prototipe PLTN mengapung.

"Rusia memiliki kapasitas dalam bidang energi nuklir. Yang menarik, sifatnya floating. Jadi di laut ada semacam konstruksi yang bisa pindah-pindah," ujar Marty.

Dalam kunjugannya ke DPR pekan lalu, Valery memang secara eksplisit menyampaikan keinginannya untuk mendanai reaktor nuklir di Indonesia. Rusia, yang memang tergolong negara terdepan dalam teknologi nuklir, ingin menyosialisasikan konsep energi ini di Indonesia.

Selain membicarakan masalah nuklir, kunjungan diplomatik Marty ke Moskow juga mendiskusikan berbagai hal.

"Potensi kerja sama Indonesia dengan Rusia sangat luas, tidak hanya bidang energi, tapi penanggulangan ancaman terorisme di kawasan Asia sendiri," kata Marty. Ia menambahkan, karena potensi kerja sama inilah Rusia tertarik untuk bergabung dengan East Asia Summit.

Di bidang perhubungan, Indonesia dan Rusia telah menyepakati pembukaan jalur penerbangan langsung, termasuk jalur langsung ke Bali. Hal ini diharapkan dapat mendorong banjir wisatawan Rusia ke Bali. Rencananya, penerbangan langsung ini akan beroperasi awal tahun depan.

Tank Malaysia Siaga di Perbatasan Kalimantan

INDONESIA -  Komando Daerah Militer VI Mulawarman menuturkan, di perbatasan Indonesia-Malaysia, sudah berjajar tank-tank jenis PT–91 buatan Polandia yang beratnya hingga 50 ton. Tank-tank milik Malaysia ini memang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan di sepanjang Kalimantan. “Tank-tank Malaysia sudah siap di perbatasan Kalimantan,” kata Panglima Kodam Mulawarman Mayor Jenderal Subekti, Selasa, 10 April 2012.

Bukan hanya itu. Malaysia, kata Subekti, juga membangun infrastruktur jalan penghubung di wilayahnya sendiri untuk memudahkan pergerakan pasukan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan situasi seperti itu, Subekti memaklumi jika saat ini pemerintah melakukan pengadaan tank Leopard buatan Jerman yang bobotnya hingga 62 ton. Batalyon tank Leopard itu nantinya akan ditempatkan di perbatasan, baik di Bulungan, Sangata, serta Malinau. Secara total, batalyon tank Bulungan akan memiliki sebanyak 44 Leopard. Keseluruhan pengadaan perlengkapan dan sarana batalyon bisa dituntaskan pada Oktober 2013 mendatang.

Subekti mengatakan batalyon tank Leopard itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan serta kewibawaan Indonesia di mata negara tetangga. Dia menilai tank tempur Kodam Mulawarman jenis AMX–13 dan panser Sarasin, Saladin, dan Perret, sudah ketinggalan zaman. “Bila dibandingkan tank Malaysia, seperti mainan saja tank TNI. Dalam kategori strategi militer, tank TNI sudah dianggap tidak ada, saking tuanya,” katanya.

Subekti memastikan keberadaan batalyon Leopard akan mampu meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata negara-negara tetangga. Alat tempur darat tersebut mampu menyaingi persenjataan tank tempur Malaysia.

Selain batalyon Leopard, pengamanan perbatasan juga diperkuat oleh pembentukan skuadron helikopter tempur yang berpusat di Berau. Skuadron ini nantinya dilengkapi oleh 16 pesawat helikopter serang buatan PT Dirgantara Indonesia, Agusta 129 Mangusta dari Italia, dan Super Cobra buatan Amerika Serikat.

Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, hasil pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya di perang Vietnam. Senjatanya adalah senapan mesin gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire.

TNI, kata Subekti, menginginkan Super Cobra sebagai pilihan utama, di samping juga heli serbaguna Agusta Westland buatan Italia. Bahkan, kalau dapat izin, ia juga menginginkan heli Apache buatan Amerika Serikat karena dianggap sangat cocok untuk pengamanan perbatasan.

Untuk pengamanan perbatasan di darat, akan dilakukan oleh tiga batalyon gabungan infanteri dan artileri yang memiliki persenjataan anti-tank yang dapat membidik tank dari jarak 6 kilometer serta multiple launch rocket system (MLRS) Astros II buatan Brasil. Kata Subekti, seluruh persenjataan dan personel baru ini akan tersedia secara bertahap mulai tahun 2012 ini.

Menurut Subekti, ketersediaan alat utama sistem senjata dan personel di perbatasan itu akan sangat berdampak pada perimbangan kekuatan Indonesia dengan negara tetangga, terutama dengan negara yang berbatasan langsung di Kalimantan. “Saat ini kita memang tidak memiliki musuh yang eksplisit, yang nyata. Tapi setiap hari kita dilecehkan di perbatasan dengan adanya patok yang digeser-geser,” ujarnya. 

AMERIKA : CHINA TELAH MENYERANG SATELLITE AMERIKA DENGAN SENJATA LASER

INDONESIA - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Michele Bachmann,  menyatakan Cina telah menyerang satelit AS menggunakan laser dan menyebabkan satelit berfungsi namun menjadi 'buta'. Ia menguraikan hal ini dalam wawancara TV untuk program Laura Ingraham Show. Omongannya tentang serangan Cina atas satelit AS dalam konteks ia menguraikan kebijakan luar negerinya akan menfokuskan, antara lain, soal hubungan AS-Cina.

"Saya seharusnya tak mengemukanan ini," katanya, "Tapi Cina telah membuat satelit kita buta dengan laser mereka."

Ia juga menyatakan, Cina merupakan pemasok senjata utama bagi Taliban, dan negara ini juga membantu pengiriman rudal Korea Utara ke Iran dan pakistan. "Cina juga mengasisteni Iran dalam program nuklirnya," katanya.

Tak hanya itu serangan Bachmann atas Cina. Ia juga menyebut negara yang berpaham komunis ini 'melakukan aktivitas mata-mata industri di Barat," katanya.

Dari mana seluruh data ia dapatkan? Berchmann berdalih, dia adalah anggota Kimote Intelijen Kongres, sehingga dia memiliki akses pada dokumen rahasia.

KERJASAMA INDONESIA CHINA DI BIDANG MILITER BERKEMBANG SANGAT PESAT

INDONESIA - Pejabat pemerintah Indonesia mengatakan hubungan militer dan pertahanan dengan Republik Rakyat China (RRC) semakin berkembang luas dan diharapkan semakin meningkat pada masa mendatang.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing, Kolonel Lek Suryamargono, mengatakan kedua pemerintahan terus mengintensifkan kerjasama pertahanan kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis yang telah disepakati pada 25 April 2005.

"Kepala Pemerintahan kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama bidang pertahanan kedua negara atau Agreement Between The Ministry of Defence, The Republic of Indonesia and The Ministry of National Defence, The People`s Republic of China on Bilateral Defence Cooperation, pada November 2007," ungkapnya, Selasa.

Namun, lanjut dia, kesepakatan itu belum mendapat ratifikasi dari DPR.

"Meski begitu, kedua negara sepakat untuk membentuk forum konsultasi bilateral terkait kerja sama pertahanan dan militer kedua pihak. Dan kini Indonesia dan Cina telah menjalin kerja sama bidang pertahanan dan militer di bidang pendidikan dan latihan, pertukaran kunjungan antar kedua negara, kerja sama industri pertahanan, latihan bersama, produksi bersama, alih teknologi," ujar Suryamargono.

Ia menambahkan bentuk kerja sama pertahanan dan militer kedua negara akan terus ditingkatkan baik dari segi jumlah personel yang terlibat dalam program pertukaran perwira maupun materi latihan dan pendidikan yang dikerjasamakan kedua pihak.

Indonesia China Mantapkan Alih Teknologi Rudal 

Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat China kini terus memantapkan proses alihteknologi pengembangan produksi bersama peluru kendali C-705 yang akan digunakan TNI Angkatan Laut.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing, Kolonel Lek Suryamargono, Selasa mengatakan dalam setiap alat utama sistem senjata dari mancanegara, Indonesia mensyaratkan alihteknologi termasuk dalam pembelian rudal C-705 yang akan digunakan TNI Angkatan Laut.

"Pemerintah China sepakat untuk melakukan alihteknologi dari proses awal, dan kini tengah dimantapkan agar ke depan Indonesia juga benar-benar mampu memproduksi rudal tersebut," katanya.

Surya menambahkan pembelian rudal C-705 itu merupakan bagian dari kerja sama industri pertahanan kedua negara. Kerja sama industri pertahanan kedua negara tertuang dalam nota kesepakatan yang ditandatangani Wakil Menteri Pertahanan dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan Industri Nasional Pertahanan China.

Dalam nota kesepakatan itu, disepakati lima hal pokok yakni setiap pembelian senjata tertentu harus dilakukan antarpemerintah "G to G", alihteknologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, "up-grade" dan pelatihan.

"Ada pula produksi bersama dan pemasaran bersama atas produk persenjataan tertentu yang disepakti. Antara lain peluru kendali C-705," ungkap Suryamargono.

Tentang siapa pihak Indonesia yang akan menjalankan alihteknologi tersebut, ia mengatakan,"belum tahu apakah PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad atau PT PAL. Yang jelas, Pemerintah China telah sepakat untuk melakukan alihteknologi dan prosesnya kini terus dimantapkan mekanismenya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yugiantoro melakukan kunjungan langsung ke "China Precissision Machinnery Import Export Cooperation" (CPMEIC) yang menjadi pemegang proyek pengerjaan rudal C-705 pada Februari 2012.

Dari hasil kunjungan itu, dijajaki kemungkinan pabrik pembuatan rudal C-705 di Indonesia.

INDONESIA - CHINA MANTAPKAN ALIH TEKNOLOGI PELURU KENDALI

INDONESIA - Pemerintah Indonesia dan China sepakat memantapkan proses alih teknologi serangkaian produksi bersama peluru kendali C-705.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta Senin mengatakan, proses alih teknologi menjadi syarat utama dalam setiap pembelian alat utama sistem senjata dari mancanegara, termasuk peluru kendali dari China.

"Selain itu, kita juga telah menjajaki kerja sama produksi bersama rudal tersebut sebagai produk nasional," kata Brigjen Hartind Asrin menambahkan.

Rangkaian proses alih teknologi itu antara lain ditandai dengan kunjungan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke China Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMEIC) yang menjadi pemegang proyek pengerjaan rudal C-705 yang akan dibeli TNI Angkatan Laut disertai proses alih teknologi. 

Sebelumnya, kedua pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama teknis pertahanan kedua negara. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan industri nasional pertahanan China, Chen Qiufa.

Nota kesepahaman itu mencakup lima poin yakni pengadaan alat utama sistem persenjataan tertentu yang disepakati kedua pihak dalam kerangka "G to G".

Kedua, alih teknologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, upgrade dan pelatihan.

Tiga poin lainnya adalah kerja sama produk peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama dalam dan di luar negara masing-masing. 

Selama di China, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan China, Menhan Purnomo Yusgiantoro juga berencana melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang.

Tak hanya itu, Menhan juga berencana meninjau perusahaan roket dan peluru kendali China ALIT (Aerospace Long March International Trade and Co.Ltd) . 

TNI Lebih Pilih Impor daripada Pindad

INDONESIA - PT Pindad, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam produksi persenjataan perang, mengaku kesulitan menjual produk buatannya pada pemakai terbesar di dalam negeri, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Untuk beberapa jenis senjata, TNI memilih impor daripada membelinya dari dalam negeri, PT Pindad.”Contohnya, bom tajam BT-250. Kami sudah menawarkan produk ini sejak 10 tahun, tetapi belum juga diambil sampai sekarang,” ujar Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Soedarsono di Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/8/2011), saat memaparkan materi tentang Dukungan PT Pindad (Persero) Dalam Membangun Pertahanan dan Keamanan Negara kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Menurut Adik, tahun 2011, Pindad belum menandatangani satu kontrak pembelian pun dengan TNI, akibat lambatnya proses anggaran. Padahal, TNI adalah pangsa pasar Pindad yang terbesar, yakni 80 persen dari total penjualan.”Kami perkirakan penjualan ke TNI bisa mencapai Rp 900 miliar, sedangkan ke Polri hanya Rp 8 miliar. Sehingga total penjualan mencapai Rp 1,4 triliun,” ujarnya.
Adik menyebutkan, harga jual senjata yang ditawarkan rata-rata masih jauh lebih murah dibandingkan senjata yang dibeli TNI. Sebagai contoh, senjata khusus penembak jitu (sniper) yang dimiliki TNI mencapai Rp 450 juta per unit, padahal Pindad punya yang nilainya Rp 150 juta per unit.”Ini sempat dijadikan dengan anggaran yang sama besar, dari 30 unit bisa menjadi 100 unit kalau beli dari Pindad,” katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, Pindad termasuk industri strategis yang membutuhkan dukungan. Pemerintah sudah menegaskan, seluruh persenjataan yang bisa dibuat di dalam negeri harus dibeli dari industri dalam negeri.”Sinergi antar-BUMN dan pengembangan riset akan dapat memecahkan masalah yang dihadapi Pindad,” ujarnya.

TNI Wajib Beli Alutsista Produk Dalam Negeri

INDONESIA - Anggota Komisi I DPR yang membidangi urusan pertahanan, Syahfan Badri Sampurno mengatakan, pengembangan produksi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dalam negeri harus dilakukan secara optimal. Hal ini untuk mempercepat kemandirian bangsa, khususnya dalam penyiapan alutsista.
“Ke depan TNI juga harus diwajidkan untuk prioritas membeli alutsista dari produk BUMN strategis dalam negeri sehingga akan terjadi simbiosis mutualisme antara TNI dan BUMN strategis,” kata Syahfan di gedung DPR, Selasa (19/7).
Menurut Syahfan, pengembangan alutsista dari dalam negeri juga diharapkan TNI mendapatkan alutsista sesuai yang diharapkan secara cepat dan lebih murah. Di sisi lain, BUMN strategis juga dapat survive. Bahkan memungkinkan untuk mengembangkan produknya dengan kemampuan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi yang semakin berkualitas. Hal ini sejalan dengan program restrukturisasi BUMN-BUMN tersebut yang sekarang sedang collapse.
Ia menjelaskan, rapat Badan Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan di Kopo, Bogor, 17 Juli 2011 dengan agenda pembahasan APBN-P 2011, ditekankan pula perlunya diwajibkan kepada TNI untuk melakukan belanja Alutsista pada BUMN yang merupakan industri strategis dalam negeri.
Menurutnya, Badan Anggaran DPR telah memutuskan untuk memberikan anggaran pada PT. PAL dan PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI) dan beberapa BUMN lainnya dalam bentuk realokasi hutang-hutangnya menjadi Penyertaan Modal Negara (PNM). Juga memberikan bantuan berupa fresh moneykhususnya kepada PTDI dan PT PAL. “Saya menyambut baik, ini wujud keberpihakan pada pengembangan BUMN strategis kita,” katanya.
Politisi dari PKS ini menambahkan, restrukturisasi harus disinergikan dengan TNI selaku konsumen utama produk BUMN strategis. TNI juga harus memberikan order ke mereka agar keberlangsungan hidupnya dapat dilanjutkan. Syahfan juga mengingat direksi BUMN untuk memanfaatkan modal pemerintah dengan sebaik-baiknya bagi pengembangan industri strategis bangsa. Karena ini menjadi momentum penting bagi pengembangan BUMN industri strategis kita.
“Manfaatkan secara benar untuk kemandirian bangsa. Jangan menyia-nyiapkan kepercayaan yang sudah diberikan,” katanya.
“Jangan sampai BUMN Strategis kita malah hidup segan mati tak mau, karena TNI lebih memilih impor daripada memesan ke dalam negeri. Padahal dari segi kemampuan, BUMN Strategis kita tidak kalah dibandingkan impor,” katanya.
Sebenarnya, kata Syahfan, BUMN seperti produk dari PT Krakatau Steel, PT PAL dan PTDI cukup sering dipesan oleh luar negeri. Ini menunjukkan kualitas produk BUMN kita cukup baik dan bisa bersaing di pasar international.

SEGERA INDONESIA BAKAL MILIKI PESAWAT PENGINTAI TANPA AWAK

INDONESIA - Indonesia bakal memiliki empat pesawat pengintai tanpa awak yang memanfaatkan teknologi buatan Israel.Rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan untuk mendatangkan empat pesawata tanpa awak tampaknya akan diamini Komisi I DPR RI.

Meski belum mendapat tanggapan secara resmi dari DPR, namun Anggota Komisi I Salim Mengga mengatakan bahwa rencana pembelian ini bakal disetujui."Pesawat tanpa awak ini adalah hasil teknologi Israel. Rencana itu tampaknya akan disetujui," sebut Salim, akhir pekan kemarin di Jakarta.

Rencana kontrak untuk pembelian empat pesawat tanpa awak tersebut, senilai US$16 juta. pesawat akan datang 18 bulan setelah kontrak diteken.Dijelaskan bahwa pesawat itu mampu terbang sampai 200 kilometer. Dengan sedikit modifikasi maka daya jelajahnya diprediksi dapat mencapai 400 kilometer.

Selain itu, pesawat yang diproduksi oleh Kital Philippine Corporation (KPC) ini bisa dioperasikan secara manual dengan daya jelajah terbang selama 20 jam.Melengkapi persenjataan nasional, lanjut anggota DPR Dapil Sulbar itu, Komisi I juga akan melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara di eropa.

Tujuan kunjungan, salah satunya terkait dengan permintaan persetujuan Menteri Pertahanan dalam membeli tank Leopard yang diajukan ke komisi I.Sejumlah anggota komisi akan melihat langsung pabrik persenjataan di Jerman. "Sebelum reses, saya diutus ke Jerman melihat pabrik persenjataan secara langsung, juga pabrik leopard," terangnya.